Rabu, 20 Januari 2016

Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS

Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS
Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS| Analisis Regresi Linear Sederhana (Linear Regression Analysis) merupakan analisis statistik yang menggunakan model hubungan (korelasi) antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, yakni model hubungan linier. Analisis regresi linear sederhana hanya cocok dan sesuai digunakan pada data yang berskala interval dan ratio.
Tujuan analisis regresi linear sederhana adalah mencari penyelesaian secara statistik mengenai pengaruh dari satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel terikat (dependent) agar dapat memperoleh hasil analisis berikut.
  1. Nilai koefisien determinasi (R Square): mencerminkan seberapa besar kontribusi variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Nilai dari R Square berkisar antara 0 – 1, di mana nilai yang mendekati 1 berarti semakin besar kontribusi variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat.
  2. Nilai F hitung dan signifikansi yang menyertainya, bila Nilai F hitung signifikan (Sig < 0,05) maka berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
  3. Persamaan garis regresi. Persamaan umum: Y = a + b X.
  • Jika besarnya biaya promosi meningkat sebesar 1 satuan rupiah, maka profitabilitas meningkat sebesar  b satuan rupiah.
  • Jika biaya promosi bernilai nol, maka profitabilitas akan bernilai  a satuan rupiah.
Untuk melakukan analisis regresi linear sederhana, tentu saja harus menyiapkan data yang terdiri dari variabel independent dan variabel dependent. Misalnya data terdiri dari variabel independent (x) dan variabel dependent (y), dimana variabel (x) berupa Pelayanan Kepada Konsumen, dan variabel (y) berupa Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merk Damai. Selanjutanya menyiapkan data dengan program SPSS.
Jalankan Program SPSS, lanjutkan dengan klik pada Variable View seperti tampak berikut.
Variable View Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS
Klik tab Data View, kemudian memasukkan (mengentri) data seperti berikut:

Data
Data untuk Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS


Selanjutnya
Kriteria Keputusan:
  • Jika nilai F (F hitung) disertai oleh signifikansi (sig.) < 0,05, maka variabel bebas memiliki pengaruh yang sangat meyakinan terhadap variabel terikat  
  • Jika nilai F (F hitung) disertai oleh signifikansi (sig.) > 0,05, maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang meyakinan terhadap variabel terikat.

Langkah-langkah Analisis Data

1. Pastikan Program SPSS sudah aktif dengan terbukanya data seperti di atas.
2. Klik Analyze > Regression > Linear..., maka akan tampak kotak dialog Linear Regression.
3. Pilik/klik variabel Pelayanan Kepada Konsumen (x), klik  ►ke kotak Independent(s)
4. Pilik/klik variabel Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merrek Damai (y), klik ►ke kotak Dependent:
    seperti tampak berikut:

Proses Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS
5. Klik tombol OK (selesai), sehingga ditampilkan hasil output analisis seperti berikut:

Output 1 Analisis Regresi Sederhana Berbantuan SPSS
Output 2 Analisis Regresi Sederhana Berbantuan SPSS
Output 3 Analisis Regresi Sederhana Berbantuan SPSS

Interpretasi hasil analisis:

  1. Tabel Model Summary menunjukkan nilai R sebesar 0,964 merupakan koefisien korelasi yang berada dalam kategori kuat. Sedangkan nilai koefisien deterninasi (R Square sebesar 0,929 atau 92,9% merupakan besarnya kontribusi pengaruh Pelayanan Kepada Konsumen (x) terhadap perubahan Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merk Damai (Y).
  2. Tabel ANOVA menunjukkan nilai F sebesar 696,504 dengan signifikansi (Sig) sebesar 0,000.  Berdasarkan kriteria keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh Pelayanan Kepada Konsumen (x) terhadap perubahan Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merk Damai (Y) adalah signifikan karena nilai Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
  3. Tabel Coeficients menunjukkan nilai t sebesar 26,391 dengan signifikansi (Sig) sebesar 0,000 merupakan pengaruh individu dari variabel independen terhadap variabel dependen, yang berarti memiliki pengaruh yang signifikan. Dari tabel ini juga didapat mnggambarkan persamaan garis rgresinya adalah Y= 56,895 + 1,310 X. . 
Demikianlah kawan cara  Analisis Regresi Linear Sederhana Berbantuan SPSS. Semoga yang sederhana ini bisa memberikan manfaat.
 

Senin, 18 Januari 2016

Cara Analisis Korelasi Product Moment Berbantuan SPSS

Berbantuan SPSS
Cara Analisis Korelasi Product Moment Berbantuan SPSS| Analisis korelasi product moment termasuk analisis bivariat yang bertujuan mencari penyelesaian secara statistik mengenai keeratan (kuat-lemahnya) hubungan dari dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Perhitungan korelasi product moment mensyaratkan bahwa populasi maupun sampel berasal dari dua varian yang berdistribusi normal. Korelasi product moment (korelasi Pearson) banyak digunakan untuk mengukur korelasi data yang berskala interval atau rasio.

Hasil analisis korelasi product moment akan memperoleh hasil koefisien korelasi sebesar (r) yang selanjutnya untuk mengetahui kuat-lemahnya hubungan (korelasi) akan dikonsultasikan pada kategori berikut.
Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)
0      -  0,199  : Sangat lemah
0,20 – 0,399  : Lemah
0,40 – 0,599  : Sedang
0,60 – 0,799  : Kuat
0,80 – 1,0      : Sangat kuat
Dalam model hubungan (korelasi) product moment terdapat 3 (tiga) macam sifat hubungan yang bisa terjadi, antara  yaitu:
  1. Hubungan Positif, artinya semakin meningkatnya variabel bebas (independent variable) akan diikuti oleh semakin meningkatnya variabel terikat (dependent variable). 
  2. Tidak Ada Hubungan, artinya variabel terikat (dependent variable) tidak akan mengalami perubahan walaupun variabel bebas (independent variable) mengalami perubahan. 
  3. Hubungan Negatif. artinya semakin meningkatnya variabel bebas (independent variable) akan diikuti oleh semakin menurunnya variabel terikat (dependent variable). 
Untuk melakukan analisis korelasi product momen, tentu saja harus menyiapkan data yang terdiri dari variabel independent dan variabel dependent. Misalnya data terdiri dari variabel independent (x) dan variabel dependent (y), dimana variabel (x) berupa Pelayanan Kepada Konsumen, dan variabel (y) berupa Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merk Damai. Selanjutanya menyiapkan data dengan program SPSS.
Jalankan Program SPSS, lanjutkan dengan klik pada Variable View seperti tampak berikut.
Variabel View Analisis Korelasi Product Moment Berbantuan SPSS
Klik tab Data View, kemudian memasukkan (mengentri) data seperti berikut:

Data
Data Analisis Korelasi Product Moment Berbantuan SPSS


Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi hubungan (korelasi) dari variabel Pelayanan Kepada Konsumen (x) dan variabel Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merk Damai (y) didasarkan pada kriteria keputusan  berikut.
Kriteria Keputusan:
  • Jika nilai r (r hitung) disertai oleh signifikansi (sig.) < 0,05, maka variabel bebas memiliki pengaruh yang sangat meyakinan terhadap variabel terikat  
  • Jika nilai r (r hitung) disertai oleh signifikansi (sig.) > 0,05, maka variabel bebas memiliki pengaruh yang sangat meyakinan terhadap variabel terikat.

Langkah-langkah Analisis Data

1. Pastikan Program SPSS sudah aktif dengan terbukanya data seperti di atas.
2. Klik Analyze » Correlate » Bivariate..., maka akan tampak kotak dialog Bivariate Correlation.
3. Pilik/klik variabel Pelayanan Kepada Konsumen (x), klik  ►ke kotak Variables
4. Pilik/klik variabel Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merrek Damai (y), klik ►ke kotak Variables:
    seperti tampak berikut:
Proses Analisis Korelasi Product Moment Berbantuan SPSS

5. Klik  ceklist Pearson, Two-tailed, dan Flag significant correlations seperti tampak pada gambar di atas.
6. Klik tombol OK (selesai), sehingga ditampilkan hasil output analisis seperti berikut:
Output Analisis Korelasi Product Moment Berbantuan SPSS

Interpretasi hasil analisis:

Dari tabel output tersebut di atas dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara Pelayanan Kepada Konsumen (x) dengan Minat Beli Konsumen Minyak Goreng Merk Damai (y) adalah sebesar (r) = 0,964 disertai signifikansi 0,000. Berdasarkan kriteria keputusan di ata maka dapat simpulkan bahwa korelasi dari kedua variabel tersebut adalah signifikan, oleh karena signifikasi yang menyertainya lebih keil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Korelasi yang terjadi bersifat positif,  artinya apabila variabel bebas (independent) meningkat, maka  akan disertai oleh meningkatnya variabel terikat (dependent), korelasi yang terjadi berada dalam kategori sangat kuat.

Sekian dan semoga bermnfaat, sampai jumpa pada postingan berikutmya.
    -------------------------------------
    Referensi
     Buku Rujukan : Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Administasi. Bandung : Alfabeta

    Jumat, 15 Januari 2016

    Analisis Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample) Berbantuan SPSS


    Analisis Uji T Sampel Brpasangan (Paired Sample T Test) Berbantuan SPSS
    Analisis Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) Berbantuan SPSS| Analisis uji t sampel berpasangan (paired samples t test) merupakan teknik analisis yang bertujuan untuk mencari penyelesaian secara statistik mengenai ada tidaknya perbedaan mean antara dua kelompok yang berpasangan, dan seberapa besar signifikansi perbedaannya. Analisis statistik ini mensyaratkan adanya uji homogenitas varian dari pasangan sampel tersebut. 
    Paired sample T Test ini bisa diartikan sebagai sampel berpasangan (subyek yang sama) yang mengalami perlakuan dengan pengukuran yang berkala.  Dalam konsep analisis perbedaan (komparasi), pemenuhan asumsi homogenitas memberikan pengertian bahwa  pasangan sampel  memiliki varians yang sama.

    Untuk melakukan uji t sample berpasangan (paird sample t test) diperlukan menyiapkan data yang terdiri dari minimal 1 pasangan sampel.  Untuk lebih mudahnya disajikan contoh kasus berikut.
    Kasus
    Produsen Obat Diet (penurunan berat badan) ingin mengetahui apakah obat yang diproduksinya benar-benar mempunyai efek terhadap berat badan konsumen. Dengan menggunakan sampel 25 orang masing-masing diukur berat badannya sebelum mengkonsumsi obat. Kemudian diberi perlakuan untuk meminum obat tersebut sesuai aturan yang berlaku. Dengan jarak waktu tertentu setelah minum obat diet, kemudian dilakukan lagi pengukuran berat badan (bila perlu dilakukan pengukuran ulang pada periode berikutnya).

    Selanjutanya menyiapkan data dengan program SPSS.
    Jalankan Program SPSS, lanjutkan dengan klik pada Variable View seperti tampak berikut.
    Viriable View Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test)  Berbantuan SPSS

    Klik tab Data View, kemudian memasukkan (mengentri) data seperti berikut:

    Data
    Data Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) Berbaantuan SPSS





     

    Data tersebut terdiri dari 2 variabel, yaitu bb.sblp (Berat Badan Sebelum Perlakuan), dan bb.ssdp (Berat Badan Sesudah Perlakuan). Selanjutnya analisis dilakukan dengan teknik analisis Compare Means Paired Sample T Test,  dengan kriteria pengambilan keputusan seperti berikut:

    Kriteria Keputusan Uji r:
    • Jika Sig. (Signifikansi) > 0,05 maka data pasangan sampel tidak memiliki hubungan yang signifikan.
    • Jika Sig. (Signifikansi) < 0,05 maka data pasangan sampel memiliki hubungan yang signifikan.
    Kriteria Keputusan Uji t:
    • Jika Sig. (Signifikansi) > 0,05 maka berarti tidak ada perbedaan mean yang signifikan dari pasangan  sampel tersebut.
    • Jika Sig. (Signifikansi) < 0,05 maka berarti ada perbedaan mean yang signifikan dari pasangan sampel tersebut.

    Langkah-langkah Analisis Data

    1. Pastikan Program SPSS sudah aktif dengan terbukanya data seperti di atas.
    2. Klik Analyze » Compare Means » Paired Sample T Test, maka akan tampak kotak dialog berikut.
    Langkah 1 Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) Berbantuan SPSS
    3. Klik variabel : Berat Badan Sebelum Perlakuan (bb.sblp)
        klik variabel : Berat Badan Sesudah Perlakuan (bb.ssdp),

    4. Klik tombol  ► sehingga pasangan variabel masuk ke kotak Paired Variables, seperti berikut.
     Langkah 2 Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) Berbantuan SPSS
    6. Klik tombol OK, maka akan tampak output analisis Paired Sample T Test.
        Pada sajian output Paired Sample T Test ini terdiri dari tiga bagian seperti tampak berikut:
    Output Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) Berbantuan SPSS

    Interpretasi hasil  analisis Paired Sample T Test:


    Bagian Pertama (Paired Statistics)
    Bagian ini menunjukkan bahwa nilai mean berat badan sebelum perlakuan sebesar 79,7000 sedangkan nilai mean berat badan sesudah perlakuan sebesar 79,3300. Artinya ada perbedaan berat badan dari pasangan kelompok, dimana berat badan sesudah perlakuan mengalami penurunan. 

    Bagian Kedua (Paired Samples Correlations)
    Bagian ini terdiri dari hasil Uji r (uji korelasi) pasangan sampel.
    Dari Uji r didapat nilai r sebesar 0,970 dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan kriteria keputusan Uji r diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasangan sampel dari variabel yang dianalisis memiliki hubungan (korelasi) yang signifikan (Sig. 0,000 < 0,05).

    Bagian Ketiga (Paired Samples Test)
    Bagian ini terdiri dari hasil Uji t (uji komparasi) pasangan sampel.
    Dari Uji t didapat nilai t sebesar 1,359 dengan signifikansi sebesar 0,190. Berdasarkan kriteria keputusan Uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasangan sampel dari variabel yang dianalisis tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Sig. 0,190 > 0,05).

    Demikianlah kawan cara melakukan Analisis Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample) Berbantuan SPSS. Semoga saja postingan ini yang kalian cari.



    Kamis, 14 Januari 2016

    Analisis Uji T Sampel Bebas Berbantuan SPSS


    Analisis Uji T Sampel Bebas Berbantuan SPSS
    Analisis Uji T Sampel Bebas  Berbantuan SPSS| Analisis uji t sampel bebas  merupakan teknik analisis yang bertujuan untuk mencari penyelesaian secara statistik mengenai ada tidaknya perbedaan mean antara dua kelompok, dan seberapa besar signifikansi perbedaannya. Analisis statistik ini mensyaratkan adanya uji homogenitas varian dari kedua kelompok tersebut. Dalam konsep analisis perbedaan (komparasi), pemenuhan asumsi homogenitas memberikan pengertian bahwa  kedua kelompok dalam populasi memiliki varians yang sama.

    Untuk melakukan uji t sample bebas (independent sample t test) diperlukan menyiapkan data yang terdiri dari variabel kategori dan variabel bebas. Misalnya variabel kategori (TPend) berupa Tingkat Pendidikan, dan variabel independent (SeKer) yang berupa Semangat Kerja.  Selanjutanya menyiapkan data dengan program SPSS.
    Jalankan Program SPSS, lanjutkan dengan klik pada Variable View seperti tampak berikut.
    Tab Variable View Data Uji T Sampel Bebas Berbantuan SPSS
    Klik tab Data View, kemudian memasukkan (mengentri) data seperti berikut:

    Data
    Data Uji T Sampel Bebas Berbantuan SPSS




     

    Data tersebut terdiri dari 2 variabel, yaitu TPend (1, Diploma, dan 2, Sarjana), SeKer (Semangat Kerja). Selanjutnya analisis dilakukan dengan teknik analisis Compare Means Independent Sample T Test,  dengan kriteria pengambilan keputusan seperti berikut:

    Kriteria Keputusan Uji F:
    • Jika Sig. (Signifikansi) > 0,05 maka data memenuhi asumsi homogen.
    • Jika Sig. (Signifikansi) < 0,05 maka data tidak memenuhi asumsi homogen.
    Kriteria Keputusan Uji t:
    • Jika Sig. (Signifikansi) > 0,05 maka berarti tidak ada perbedaan mean yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.
    • Jika Sig. (Signifikansi) < 0,05 maka berarti ada perbedaan mean yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.
    Langkah-langkah Analisis Data
    1. Pastikan Program SPSS sudah aktif dengan terbukanya data seperti di atas.
    2. Klik Analyze > Compare Means > Independent Sample T Test, maka akan tampak kotak dialog berikut.
    3. Masukkan variabel : Semangat Kerja (SeKer) ke kotak Dependent List.
        dan Tingkat Pendidikan  (TPend) ke kotak Test Variable(s), sehingga tampak seperti berikut:
    4. Klik tombol Define Groups... sehingga tampak kotak dialog Define Groups, seperti berikut.
    5. Pada Group 1: ketikan 2, dan pada Group 2: ketikkan 1, atau sebaliknya, klik tombol Continue, maka
        akan kembali ke kotak sebelumnya.
    6. Klik tombol OK, maka akan tampak output analisis Independent Sample T Test.
        Pada sajian output Independent Sample T Test ini terdiri dari dua bagian bagian  seperti berikut:
    Output Uji T Sampel Bebas Berbantuan SPSS

    Interpretasi hasil  analisis Independent Sample T Test:


    Bagian Pertama (Group Statistics)
    Bagian ini menunjukkan bahwa nilai mean semangat kerja dari kelompok tingkat pendidikan Sarjana sebesar 82,69 sedangkan nilai mean semangat kerja dari kelompok tingkat pendidikan Diploma sebesar 77,00. Artinya semangat kerja dari kelompok tingkat pendidikan Sarjana lebih tinggi (baik) dari semangat kerja dari kelompok tingkat pendidikan Diploma.

    Bagian Kedua (Independent Samples Test)
    Bagian ini terdiri dari hasil Uji F (uji homogenitas varians) dan hasil Uji t sampel bebas.
    Dari Uji F didapat nilai F sebesar 3,235 dengan signifikansi sebesar 0,085. Berdasarkan kriteria keputusan Uji F diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok dari variabel yang dianalisis memenuhi asumsi homogen.
    Dari Uji t didapat nilai t sebesar 2,476 dengan signifikansi sebesar 0,021. Berdasarkan kriteria keputusan Uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok dari variabel yang dianalisis terdapat perbedaan yang signifikan (Sig. 0,021 < 0,05).