Paired sample T Test ini bisa diartikan sebagai sampel berpasangan (subyek yang sama) yang mengalami perlakuan dengan pengukuran yang berkala. Dalam konsep analisis perbedaan (komparasi), pemenuhan asumsi homogenitas memberikan pengertian bahwa pasangan sampel memiliki varians yang sama.
Untuk melakukan uji t sample berpasangan (paird sample t test) diperlukan menyiapkan data yang terdiri dari minimal 1 pasangan sampel. Untuk lebih mudahnya disajikan contoh kasus berikut.
Kasus
Produsen Obat Diet (penurunan berat badan) ingin mengetahui apakah obat yang diproduksinya benar-benar mempunyai efek terhadap berat badan konsumen. Dengan menggunakan sampel 25 orang masing-masing diukur berat badannya sebelum mengkonsumsi obat. Kemudian diberi perlakuan untuk meminum obat tersebut sesuai aturan yang berlaku. Dengan jarak waktu tertentu setelah minum obat diet, kemudian dilakukan lagi pengukuran berat badan (bila perlu dilakukan pengukuran ulang pada periode berikutnya).
Selanjutanya menyiapkan data dengan program SPSS.
Jalankan Program SPSS, lanjutkan dengan klik pada Variable View seperti tampak berikut.
Data tersebut terdiri dari 2 variabel, yaitu bb.sblp (Berat Badan Sebelum Perlakuan), dan bb.ssdp (Berat Badan Sesudah Perlakuan). Selanjutnya analisis dilakukan dengan teknik analisis Compare Means Paired Sample T Test, dengan kriteria pengambilan keputusan seperti berikut:
Kriteria Keputusan Uji r:
- Jika Sig. (Signifikansi) > 0,05 maka data pasangan sampel tidak memiliki hubungan yang signifikan.
- Jika Sig. (Signifikansi) < 0,05 maka data pasangan sampel memiliki hubungan yang signifikan.
- Jika Sig. (Signifikansi) > 0,05 maka berarti tidak ada perbedaan mean yang signifikan dari pasangan sampel tersebut.
- Jika Sig. (Signifikansi) < 0,05 maka berarti ada perbedaan mean yang signifikan dari pasangan sampel tersebut.
Langkah-langkah Analisis Data
1. Pastikan Program SPSS sudah aktif dengan terbukanya data seperti di atas.2. Klik Analyze » Compare Means » Paired Sample T Test, maka akan tampak kotak dialog berikut.
klik variabel : Berat Badan Sesudah Perlakuan (bb.ssdp),
4. Klik tombol ► sehingga pasangan variabel masuk ke kotak Paired Variables, seperti berikut.
Pada sajian output Paired Sample T Test ini terdiri dari tiga bagian seperti tampak berikut:
Interpretasi hasil analisis Paired Sample T Test:
Bagian Pertama (Paired Statistics)
Bagian ini menunjukkan bahwa nilai mean berat badan sebelum perlakuan sebesar 79,7000 sedangkan nilai mean berat badan sesudah perlakuan sebesar 79,3300. Artinya ada perbedaan berat badan dari pasangan kelompok, dimana berat badan sesudah perlakuan mengalami penurunan.
Bagian Kedua (Paired Samples Correlations)
Bagian ini terdiri dari hasil Uji r (uji korelasi) pasangan sampel.
Dari Uji r didapat nilai r sebesar 0,970 dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan kriteria keputusan Uji r diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasangan sampel dari variabel yang dianalisis memiliki hubungan (korelasi) yang signifikan (Sig. 0,000 < 0,05).
Bagian Ketiga (Paired Samples Test)
Bagian ini terdiri dari hasil Uji t (uji komparasi) pasangan sampel.
Dari Uji t didapat nilai t sebesar 1,359 dengan signifikansi sebesar 0,190. Berdasarkan kriteria keputusan Uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasangan sampel dari variabel yang dianalisis tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Sig. 0,190 > 0,05).
Demikianlah kawan cara melakukan Analisis Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample) Berbantuan SPSS. Semoga saja postingan ini yang kalian cari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar